Pakar Jurnal Ilmiah dari Australia Latih Dosen UMM

19 09 2012

Sebanyak 43 dosen dari berbagai jurusan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapatkan pelatihan penulisan jurnal ilmiah internasional dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia, Dr. Ferry Jie, Sabtu (17/12). Antusiasme peserta membuat Jie ikut bersemangat memberi materi selama tiga jam.

Asisten rektor Bidang Kerjasama Luar Negeri, Drs. Soeparto, M.Pd mengatakan bahwa untuk menuju kampus

internasional, setidaknya UMM harus melewati tiga fase yaitu international awareness, international exposure, dan international recognition.

“Saat ini UMM telah memasuki fase kedua. Oleh karena itu pelatihan semacam ini sangat perlu untuk merealisasikan visi kedepanya. Semakin banyak tulisan dosen yang dipublikasikan secara internasional akan semakin bagus, ” ujar Soeparto.

Sebagai pemateri tunggal Jie leluasa berbagi pengalaman dan ilmu. Menurutnya, menulis di jurnal itu sangat penting untuk perkembangan karir. Di Indonesia sendiri, Dikti menyaratkan kepada siapapun yang ingin mendapatkan gelar professor atau beberapa kenaikan kepangkatan lainya harus mempublikasikan jurnal baik secara nasional maupun internasional. Jurnal internasional memiliki level tersendiri, mulai dari A+, A, B dan C, untuk itu disarankan bagi pemula memilih level terendah terlebih dahulu.

Sebelum membuat sebuah tulisan ada tiga hal yang wajib diperhatikan penulis sebelum mempublikasikan artikelnya ke jurnal. Pertama, perlu memperhatikan dan menentukan segmen pembaca. Kedua, harus ada korelasi yang kuat antara jurnal dengan bidang ilmu dimilikinya. “Ketiga, perlu mencermati perkembangan isu, bisa jadi editor akan menolak artikel penulis apabila isunya sudah tidak up to date,” kata Jie.

Jie merupakan pemuda kelahiran Palembang. Sejak kecil ia telah tinggal di Australia bahkan telah menjadi warga negeri kanguru itu. Dia mengakui bahwa banyak penulis dari Indonesia yang memiliki ide cemerlang namun masih jarang yang bisa dipublikasikan secara internasional.

“Saya mengakui intelektual orang Indonesia, namun kendala utama adalah bahasa,” kata Jie.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa untuk menulis artikel di level internasional tidak harus ditulis sendirian. “Banyak sekali saya jumpai beberapa penulis Indonesia menulis artikel secara sendirian, tentu itu sangat merepotkan dan menyita banyak waktu,” tambahnya.

Dia mengaku selama ini, belum ada tulisan yang pernah ditulisnya sendirian.  Jie  selalu bekerja dengan orang lain, baik dengan mahasiswanya ataupun rekanannya. Bahkan menulis jurnal bisa dilakukan dengan kerjasama dengan rekanan dari luar negeri.

sumbernya klik disini


Aksi

Information

Tinggalkan komentar